
8 Game FPS Terburuk 2025: Pengalaman Gaming yang Bikin Nyesel!
Apa kabar, gamers Indonesia! Buat kalian yang hobi main game first-person shooter (FPS), pasti selalu mencari game-game terbaru yang seru dan menantang. Tapi tahun 2025 ini, ternyata ada beberapa judul FPS yang malah bikin kecewa. Yuk, kita bahas 8 Game FPS Terburuk 2025, Jangan Coba! supaya kalian nggak buang-buang waktu dan uang buat game yang nggak worth it. Artikel ini bakal ngasih tahu kalian game-game FPS apa aja yang sebaiknya dilewatin tahun ini!
Daftar 8 Game FPS Terburuk 2025, Jangan Coba!:
- Cyber Assault 2025
- Battlefield: Dead Zone
- Death Contract Mobile
- Zombie Frontier: Last Hope
- Space Marines: Fallen Empire
- Shadow Ops Reloaded
- Metro Apocalypse
- Rogue Squadron Remastered
Kenapa Harus Menghindari Game FPS Terburuk 2025?
Sebelum kita bahas satu-persatu 8 Game FPS Terburuk 2025, Jangan Coba! ini, perlu kalian tahu kalau industri game semakin kompetitif. Banyak developer yang buru-buru merilis game tanpa QA yang matang. Akibatnya? Banyak game yang sebenarnya punya potensi bagus malah jadi sampah karena bug, server lag, atau microtransaction yang kelewat batas.
1. Cyber Assault 2025
Salah satu game FPS terburuk 2025 yang pertama adalah Cyber Assault 2025. Game ini awalnya dipromosikan sebagai “penerus Cyberpunk 2077 dalam format FPS”, tapi kenyataannya? Hancur total!
Grafisnya memang keren, tapi framerates-nya anjlok bahkan di PC gaming high-end. Bug dimana-mana, dan servernya down hampir setiap minggu. Belum lagi sistem progressionnya yang mengharuskan kamu beli item premium kalau mau kompetitif di mode multiplayer.
Developer malah fokus jualan skin daripada benerin bug-bug fatal. Menurut PCGamer, Cyber Assault 2025 adalah contoh game yang harusnya masih di tahap beta testing.
2. Battlefield: Dead Zone
Battlefield: Dead Zone adalah bukti kalau franchise terkenal pun bisa gagal. Game ini masuk dalam daftar 8 Game FPS Terburuk 2025, Jangan Coba! karena completely failed memenuhi ekspektasi fans.
Map-nya sempit dan nggak kreatif, sistem senjatanya tidak seimbang, dan desain sound-nya bahkan lebih buruk dari game-game FPS 10 tahun lalu. EA juga memperkenalkan sistem loot box yang predatory banget, membuat game ini pay-to-win parah.
Komunitas gaming Indonesia di Discord bahkan sudah membuat hashtag #BoikotDeadZone yang trending beberapa minggu lalu.
3. Death Contract Mobile
Death Contract Mobile adalah salah satu game mobile FPS yang mencoba menantang CODM dan PUBG Mobile, tapi sayangnya malah jadi salah satu game FPS terburuk 2025.
Kontrolnya janky banget, ada delay antara input dan reaksi karakter, dan optimisasi yang buruk bikin HP cepat panas. Game ini juga dikenal karena server yang sering crash saat peak hours.
Yang bikin makin parah, developernya malah lebih fokus nambahin konten berbayar ketimbang fixing core gameplay issues. Menurut AndroidAuthority, ini adalah contoh bagaimana tidak seharusnya membuat game mobile FPS.
4. Zombie Frontier: Last Hope
Zombie game sudah banyak, tapi Zombie Frontier: Last Hope berhasil jadi salah satu 8 Game FPS Terburuk 2025, Jangan Coba! karena tidak ada inovasi sama sekali. Game ini basically copy-paste dari zombie game sebelumnya dengan tekstur dan model yang diupdate dikit.
AI zombie-nya super predictable, story mode-nya cuma 4 jam, dan multiplayer mode-nya penuh hacker. Yang lebih mengecewakan adalah developer menjanjikan update besar setiap bulan, tapi sampai sekarang cuma nambahin skin weapon berbayar.
5. Space Marines: Fallen Empire
Space Marines: Fallen Empire awalnya digadang-gadang jadi game Warhammer 40K FPS terbaik tahun ini. Tapi kenyataannya, game ini masuk list game FPS terburuk 2025 karena technical issues yang nggak habis-habis.
Crash saat loading level baru, save file yang corrupt tiba-tiba, dan respawn system yang bikin frustrasi cuma sebagian dari masalahnya. Game yang rilis dengan harga premium ini terasa seperti early access yang dipaksa launched.
6. Shadow Ops Reloaded
Shadow Ops Reloaded mencoba menggabungkan unsur stealth dan FPS action, tapi gagal di kedua aspek. Stealth mechanic-nya terlalu sederhana, dan action sequence-nya repetitif.
Campaign mode-nya cuma 5 jam, penuh dengan cutscene yang kepanjangan dan gameplay yang pendek. Multiplayer-nya juga sepi banget, susah nyari match bahkan di peak hours. Jelas ini salah satu game FPS terburuk 2025 yang harus dihindari.
7. Metro Apocalypse
Metro Apocalypse mencoba menggabungkan setting post-apocalyptic dengan gameplay FPS horror, tapi hasil akhirnya mengecewakan. Story-nya berantakan dan nggak nyambung, gameplay loop-nya repetitif, dan optimisasi yang buruk bikin game ini frustrating untuk dimainkan.
Developer tampaknya kehabisan budget di tengah development, karena banyak fitur yang dijanjikan di trailer ternyata nggak ada di game final. Jelas masuk dalam 8 Game FPS Terburuk 2025, Jangan Coba!
8. Rogue Squadron Remastered
Rogue Squadron Remastered mencoba memanfaatkan nostalgia fans Star Wars, tapi hasilnya malah merusak kenangan indah akan seri original. Game ini technically bukan pure FPS tapi lebih ke space combat simulator dengan first-person view, tapi tetap masuk kategori game FPS terburuk 2025.
Glitch grafis di mana-mana, audio yang desync, dan flight controls yang aneh bikin game ini hampir nggak playable. EA juga menambahkan microtransaction yang agresif untuk unlock content yang di game original bisa didapat dengan normal progression.
Kesimpulan: Hindari 8 Game FPS Terburuk 2025, Jangan Coba!
Itulah daftar 8 Game FPS Terburuk 2025, Jangan Coba! yang sebaiknya kalian hindari tahun ini. Alih-alih buang-buang uang buat game-game ini, mending invest ke game FPS yang benar-benar worth it seperti VALORANT 2.0 atau Call of Duty: Black Ops 6 yang baru rilis.
Ingat, sebagai konsumen kita punya kuasa untuk menentukan arah industri gaming dengan dompet kita. Jangan support developer yang merilis game setengah jadi dan mengandalkan microtransaction predatory!
Ada pengalaman buruk dengan game FPS lain tahun 2025 ini? Share di kolom komentar!